Menurut Data WHO, Inilah 10 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia
Sumber: canva.com

Health / 4 January 2024

Kalangan Sendiri

Menurut Data WHO, Inilah 10 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia

Claudia Jessica Official Writer
1075

Penyakit menjadi tantangan utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi 10 penyakit paling mematikan di Indonesia, yang membutuhkan perhatian serius dalam upaya pencegahan dan pengobatannya.

WHO menyatakan bahwa pemantauan jumlah kematian setiap tahunnya dapat membantu dalam penanganan penyebabnya dan penyesuaian sistem kesehatan untuk merespons dengan efektif.

“Memahami alasan mengapa orang meninggal, dapat membantu memahami cara orang hidup untuk meningkatkan layanan kesehatan dan mengurangi kematian yang dapat dicegah di setiap negara, merespons perubahan keadaan epidemiologis secara efektif,” tulis WHO.

 

BACA JUGA: Mengenal 15 Jenis Makanan untuk Menurunkan Kolesterol dalam Tubuh

 

Mari kita lihat 10 penyakit paling mematikan di Indonesia yang dicatat oleh WHO:

1. Stroke (131,8 kasus)

Stroke menduduki peringkat pertama sebagai penyakit paling mematikan. Upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan faktor risiko menjadi kunci dalam mengurangi angka kematian akibat stroke.

2. Serangan Jantung (95,68 kasus)

Jantung iskemik atau serangan jantung merupakan penyebab kematian kedua tertinggi. Peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan berkala dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.

3. Diabetes Melitus (40,78 kasus)

Diabetes menjadi masalah kesehatan yang semakin meningkat. Peningkatan pola makan sehat dan gaya hidup aktif dapat membantu mengelola diabetes.

4. Tuberkulosis (TBC) (33,24 kasus)

TBC tetap menjadi perhatian kesehatan global. Program pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif sangat penting dalam mengendalikan penyebaran TBC.

 

BACA JUGA: Bahaya Mengkonsumsi Vitamin dan Suplemen: Peringatan dari Ahli Kesehatan

 

5. Sirosis Hati (33,06 kasus)

Sirosis hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi alkohol dan infeksi hepatitis. Pencegahan infeksi dan mengurangi konsumsi alkohol menjadi strategi kunci.

6. Paru-paru Kronis (28,89 kasus)

Penyakit paru-paru kronis, seperti PPOK, dapat dicegah dengan menghindari paparan asap rokok dan polusi udara. Edukasi tentang bahaya merokok menjadi langkah penting.

7. Diare (23,6 kasus)

Terutama berdampak pada anak-anak, diare dapat dicegah melalui praktik higienis dan akses ke air bersih. Vaksinasi dan edukasi masyarakat berperan penting.

8. Hipertensi (20,26 kasus)

Kontrol tekanan darah dan gaya hidup sehat menjadi kunci untuk mengelola hipertensi. Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin perlu ditingkatkan.

9. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (19,39 kasus)

Terutama berdampak pada anak-anak, pencegahan infeksi saluran pernapasan melibatkan vaksinasi, kebersihan tangan, dan menjaga daya tahan tubuh.

 

BACA JUGA: 7 Kunci Mendapatkan Mukjizat Kesembuhan dengan Iman!

 

10. Neonatal atau Kematian Bayi Baru Lahir (16,77 kasus)

Perawatan prenatal dan neonatal yang baik, akses ke perawatan medis, dan pendidikan kesehatan ibu merupakan kunci dalam mengurangi angka kematian bayi baru lahir.

Sumber : databoks
Halaman :
1

Ikuti Kami